Blog

  1. Home
  2. Blog
  3. Wise Tourism Forum #7: Inisiasi Pengembangan Platform Stakeholder

Wise Tourism Forum #7: Inisiasi Pengembangan Platform Stakeholder

Inisiasi Pengembangan Platform Stakeholder

Wise Tourism Forum #7 diselenggarakan pada Kamis, 16 Januari dengan tema Establishing Stakeholder Platform: The Path towards Quality and Sustainable Tourism in Indonesia. Acara ini berlangsung dengan format hybrid yang memungkinkan partisipan bergabung secara daring melalui Zoom meeting maupun secara langsung di Tiket.com Headquarters.

Tentang Forum

Forum ini menjadi ajang yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam pariwisata Indonesia, termasuk pemerintah, organisasi internasional. Industri dan asosiasi pariwisata, akomodasi dan tour operator, komunitas dan NGO, serta akademisi dan konsultan. 

Forum ini menghadirkan diskusi mendalam yang berfokus pada beberapa aspek, di antaranya: membuka diskusi untuk membahas isu-isu dengan para pemain kunci dalam ekosistem pariwisata Indonesia, meningkatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan pariwisata dalam pengembangan sektor pariwisata, memperkuat hubungan antar pemangku kepentingan pariwisata dengan menyediakan platform untuk memperluas jaringan, dan memperbarui informasi dan wawasan untuk semua pemangku kepentingan pariwisata.

Platform Stakeholder

Stakeholder platform merupakan sistem terstruktur yang memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan keterlibatan di antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri pariwisata. Minat yang terus meningkat terhadap platform ini mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan pariwisata berkelanjutan. Hingga saat ini, 50 orang telah menyatakan minat mereka untuk berkontribusi-baik sebagai anggota dewan maupun peserta aktif. 

Adanya stakeholder platform diharapkan dapat memberikan solusi satu pintu dan pusat informasi bagi seluruh pemangku kepentingan pariwisata, sekaligus mengembangkan ekosistem pariwisata yang lebih berkelanjutan dengan prinsip “Provide Better – Produce Better – Sell Better.” Selain itu, platform ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membina kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pihak, memastikan setiap inisiatif yang dilakukan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. 

Berdasarkan hasil diskusi peserta FGD terkait ekspektasi mereka mengenai Stakeholder Platform, beberapa strategi/taktik utamanya yang diinginkan di antaranya adalah: Kolaborasi (collaboration), Dukungan Industri (industry support), dan Berbagi Pengetahuan (knowledge sharing). Strategi ini bertujuan untuk memperkuat komunitas dan jaringan, mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan, serta meningkatkan pendidikan dan pengembangan kapasitas.

1. Komunitas & Jaringan: Memperkuat Kolaborasi

Menurut para peserta diskusi, platform ini diharapkan dapat menawarkan direktori jaringan berkelanjutan yang membantu para pemangku kepentingan menemukan mitra strategis, penyedia layanan, dan peluang kolaborasi untuk mendorong kolaborasi di antara para pelaku industri. Selain itu, pertemuan rutin dan pertemuan pemangku kepentingan berfungsi sebagai saluran resmi bagi para pelaku industri untuk bertukar pengetahuan, mengatasi tantangan, dan mendiskusikan rekomendasi kebijakan. Inisiatif-inisiatif ini mempercepat pertumbuhan bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan dan memperkuat dukungan kebijakan untuk pariwisata berkelanjutan.

2. Pengembangan Bisnis Berkelanjutan: Dukungan Industri

Para peserta diskusi juga berpendapat bahwa platform ini diharapkan dapat menyediakan alat penting untuk mendukung bisnis dalam perjalanan keberlanjutan mereka. Hal ini termasuk direktori vendor dan produk berkelanjutan, sehingga memudahkan bisnis untuk menemukan pemasok yang selaras dengan keberlanjutan. Selain itu, dukungan untuk inisiatif dan sertifikasi berkelanjutan membantu bisnis mendapatkan pengakuan resmi dan meningkatkan standar operasional.

Integrasi alat inovasi teknologi, seperti pelaporan dampak keberlanjutan dan dasbor pemantauan diharapkan dapat membuat perusahaan melacak kemajuan keberlanjutan mereka secara efektif. Upaya-upaya ini secara kolektif berkontribusi dalam membangun pasar pariwisata yang lebih sadar lingkungan.

3. Pendidikan & Pengembangan Kapasitas: Meningkatkan Berbagi Pengetahuan

Berdasarkan hasil diskusi dan pandangan yang disampaikan oleh peserta, berbagi pengetahuan adalah aspek fundamental dari platform pemangku kepentingan. Sebuah repositori digital berisi buku putih, buku panduan, dan publikasi berita diharapkan dapat memastikan bahwa para anggota memiliki akses ke informasi terkini tentang pariwisata berkelanjutan. Selain itu, program pelatihan dan pendidikan meningkatkan keterampilan para profesional di bidang pariwisata, mendorong partisipasi aktif dan memperkuat keahlian dalam hal keberlanjutan. Upaya-upaya ini mendorong pengambilan keputusan yang tepat dan inovasi dalam industri pariwisata.

Skema Ideal

Selama tahap diskusi, para peserta Focus Group Discussion mengeksplorasi kerangka kerja efektif untuk stakeholder platform yang dapat diimplementasikan dengan sukses. Mengingat beragamnya peran dan kepentingan yang terlibat, platform ini harus bersifat inklusif, mampu mengkoordinasikan berbagai inisiatif, dan mendorong dampak yang berarti. Empat model utama yang muncul sebagai pilihan: Association, Council, NGO (Non-Governmental Organization), PPP (Public-Private Partnership)

Masing-masing struktur ini memiliki karakteristik berbeda yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, kemandirian keuangan, dan keterlibatan kebijakan. Asosiasi biasanya berfungsi dengan otonomi yang lebih besar, sehingga memungkinkan para anggotanya untuk secara kolektif menentukan strategi dan inisiatif tanpa memerlukan persetujuan eksternal. Mereka juga cenderung mencapai kemandirian finansial yang lebih tinggi.

Dalam pengambilan keputusan, setiap skema memiliki proses yang berbeda. Dewan dan PPP sering kali menerapkan struktur tata kelola yang hirarkis karena melibatkan berbagai pemangku kepentingan dengan kepentingan yang beragam. Sementara itu, LSM biasanya menggunakan leadership-driven model, yang menggabungkan partisipasi konsultatif dari para penerima manfaat dan mitra terkait.

Faktor penting lainnya adalah potensi platform untuk mempengaruhi kebijakan dan regulasi. Platform yang memiliki hubungan kuat dengan lembaga pemerintah-seperti Dewan dan PPP-berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempengaruhi kerangka kerja regulasi karena keterlibatan formal mereka dengan para pembuat kebijakan. 

Meskipun setiap model memiliki keunggulan dan keterbatasan, platform tidak perlu terpaku terhadap satu struktur. Hal tersebut dikarenakan pendekatan secara fleksibel dan adaptif yang mengintegrasikan elemen-elemen dari berbagai skema berbeda dinilai dapat menjadi strategi yang paling efektif. Struktur platform harus berevolusi berdasarkan kebutuhan pemangku kepentingan, perubahan eksternal, dan tujuan keberlanjutan jangka panjang.

Sumber Pendanaan

Para peserta FGD juga ingin memastikan bahwa kelangsungan finansial sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang platform ini. Di antara sumber pendanaan potensial yang paling sering disebutkan adalah: Membership Fees, Revenues from Activities, Govern Funding, Donor Organization, dan CSR (Corporate Social Responsibility)

Membership Fees dinilai dapat menjadi sebuah mekanisme penting untuk mendorong komitmen pemangku kepentingan, mempromosikan kepemilikan bersama, dan menghasilkan aliran pendapatan yang stabil dengan tetap menjaga kemandirian finansial. Selain membership fees, pendapatan dari program pelatihan, layanan sertifikasi, dan penelitian dinilai sebagai sumber pendapatan berkelanjutan yang juga memberikan nilai tambah bagi para anggota platform.

Di luar pendapatan yang dihasilkan sendiri, dukungan eksternal juga dianggap penting, terutama pada tahap awal atau early stages platform. Pendanaan dari pemerintah dapat memberikan dukungan dasar dan membantu membangun kredibilitas. Namun hanya mengandalkan dana publik memiliki resiko jangka panjang sehingga untuk memitigasi hal ini, diversifikasi sumber pendanaan sangat penting. Donor Organization dapat berkontribusi dalam pengembangan kapasitas, advokasi, dan pilot projects yang selaras dengan tujuan keberlanjutan global. Selain itu, kontribusi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dari sektor swasta memberikan peluang untuk melibatkan bisnis yang berkomitmen terhadap pariwisata berkelanjutan.

Mengingat kekuatan dan keterbatasan masing-masing sumber pendanaan, perlu adanya hybrid-financial model yang menggabungkan berbagai aliran pendapatan untuk meningkatkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi stakeholders platform. Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, platform ini harus mengembangkan strategi keuangan dan rencana aksi yang jelas, memprioritaskan sumber pendanaan yang layak, menyusun keanggotaan dan model pendapatan berbasis layanan, serta secara aktif terlibat dengan donor dan mitra korporat. Tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabilitas juga akan sangat penting dalam membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, sumber daya yang diperlukan stakeholder platforms dapat terjamin dan mendorong dampak yang berkelanjutan di sektor pariwisata Indonesia.

visioning_stakeholder_platform

3rd Edition of the WSC Whitepaper, Visioning a Stakeholder Platform:
The Path Towards Quality & Sustainable Tourism in Indonesia

Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari gerakan yang terus berkembang ini. Dengan bergabung dalam gerakan ini, anda akan berkontribusi pada platform yang mendorong kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan aksi nyata menuju transformasi pariwisata berkelanjutan

Artikel Terkait

Menu
English »
Open chat
Halo 👋

Ada yang bisa kami bantu?