Blog

  1. Home
  2. Blog
  3. Hotel Berkelanjutan: Kapan Sebuah Hotel Disebut Sustainable?

Hotel Berkelanjutan: Kapan Sebuah Hotel Disebut Sustainable?

sustainable hotel di yogyakarta

Hotel sebaiknya tidak menganggap keberlanjutan sebagai sebuah titik akhir atau “pencapaian,” melainkan sebuah perjalanan yang terus berjalan setiap hari, lewat tindakan nyata dan keterbukaan.

Daripada hanya mengklaim diri sebagai “hotel berkelanjutan,” akan jauh lebih jujur dan terpercaya jika hotel menyampaikan:

  • Tindakan spesifik apa yang hotel lakukan untuk mengurangi dampak lingkungan, mendukung masyarakat lokal, dan beroperasi secara bertanggung jawab.
  • Target dan pencapaian hotel (misalnya mengurangi emisi karbon sekian persen, memakai bahan lokal, mengganti plastik sekali pakai).
  • Kesediaan untuk terus berkembang dan menerima masukan.

Kenapa ini penting?

1. Keberlanjutan Bukan Tujuan Akhir

Keberlanjutan adalah proses yang terjadi setiap hari, bukan status tetap.

Hotel mungkin sudah:

  • Memasang panel surya
  • Mendapat sertifikat “green”
  • Tidak menggunakan sedotan plastik sekali pakai

…tapi keberlanjutan menuntut:

  • Perbaikan operasional setiap waktu
  • Pelatihan rutin untuk karyawan
  • Respons cepat terhadap tantangan lingkungan dan sosial

“Sustainability isn’t a destination; it’s a direction.”
(Keberlanjutan bukan tujuan akhir; melainkan arah yang terus dijalani.)

2. Sertifikasi Itu Penting, Tapi Bukan Segalanya

Sertifikasi (seperti GSTC, Green Key, EarthCheck) memang penting karena:

  1. Memberi standar yang jelas
  2. Memberi validasi pihak ketiga
  3. Membantu hotel berbenah

…tapi bukan berarti hotel sudah “selesai” dengan urusan keberlanjutan. Keberlanjutan harus terlihat dalam tindakan sehari-hari, bukan hanya selembar sertifikat yang dipajang di dinding.

3. Transparansi adalah Standar Baru

Daripada hanya menyebut diri “hotel berkelanjutan,” ukuran yang sebenarnya adalah:

  • Bisakah hotel menjelaskan secara jelas, jujur, dan terbuka apa saja yang sudah mereka lakukan?
  • Apakah hotel siap menerima masukan dan terus memperbaiki diri?

Cara ini mencegah greenwashing yaitu mengaku-ngaku ramah lingkungan padahal sebenarnya tidak banyak berbuat.

4. Konteks Lokal Itu Penting

Keberlanjutan bukan satu resep yang cocok untuk semua.

Hotel yang dibangun di lingkungan alam mungkin harus lebih fokus menjaga keanekaragaman hayati, sedangkan hotel di perkotaan mungkin lebih memprioritaskan efisiensi energi dan kerja sama dengan komunitas lokal.

Sekadar mencentang daftar standar tidaklah cukup. Hotel harus tahu apa arti keberlanjutan di lingkungan sekitarnya maupun dalam proses operasional.

Jadi… Kapan Hotel Boleh Mengklaim Dirinya Berkelanjutan?

Hotel berhak menyampaikan komitmen keberlanjutannya ketika:

  • Hotel konsisten menjalankan praktik berkelanjutan dalam operasional sehari-hari.
  • Hotel terbuka menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan, bukan sekadar klaim kosong.
  • Hotel siap menerima masukan dan terus berbenah.
  • Hotel paham bahwa keberlanjutan adalah pekerjaan berkesinambungan, bukan sekadar label.

Daripada mengatakan:

“Kami adalah hotel berkelanjutan.”

Lebih baik mengatakan:

“Kami berkomitmen pada keberlanjutan. Ini yang kami lakukan…”

dan kemudian menjelaskan tindakan nyata serta data pendukung.

Contoh Pernyataan Praktis

Jangan hanya bilang:

“Kami adalah hotel berkelanjutan.”

Tapi katakan misalnya:

“Kami berkomitmen pada keberlanjutan. Kami telah mengurangi konsumsi energi sebesar 20% dalam dua tahun terakhir, 70% bahan makanan kami berasal dari produsen lokal, dan kami telah menghapus plastik sekali pakai dalam operasional kami. Kami selalu berusaha mencari cara untuk lebih baik lagi dan terbuka terhadap masukan dari tamu.”

Tidak ada satu titik pasti di mana hotel bisa tiba-tiba menjadi “berkelanjutan selamanya.”

Keberlanjutan adalah perjalanan yang berisi pilihan sehari-hari, keterbukaan, dan tanggung jawab. Hotel yang benar-benar berkelanjutan adalah yang mau:

1. Menjelaskan tindakan secara transparan

2. Terus memperbaiki diri

3. Mendengarkan dan merespons masukan

…dan tidak sekadar mengandalkan label atau sertifikat.

Author: S.Setiawan, Digital Marketer Wise Steps Group

Artikel Terkait

Menu
English »