Sebagaimana dijelaskan dalam artikel sebelumnya, teknologi memegang peran penting dalam pemasaran pariwisata, serta menjelaskan bagaimana teknologi dapat membantu dalam menerapkan pariwisata yang berkelanjutan. Artikel kali ini akan membahas peran teknologi Virtual Reality (VR) dan Geographic Information System (GIS) dalam pemasaran pariwisata.
Penggunaan teknologi dalam pemasaran pariwisata memberi peluang yang positif untuk menciptakan makna dalam Perjalanan Pelanggan (Customer Journey) sebagaimana dalam konsep Marketing 5.0 yang diusung oleh Kotler, Kartawijaya, dan Setiawan (2021). Berbagai macam teknologi inovatif dapat mendukung produktivitas seorang pemasar pariwisata, beberapa di antaranya adalah teknologi VR dan GIS.
Teknologi VR merupakan sebuah pengalaman simulasi yang menggunakan sistem display tiga dimensi yang dekat dengan mata dan sensor yang melacak gerakan untuk memberikan pengalaman suatu dunia nyata (virtual) kepada penggunanya. Sedangkan Teknologi GIS merupakan suatu sistem yang menggunakan data spasial yang meliputi informasi geografis berupa landmark, infrastruktur, dan elemen alam di suatu wilayah yang dapat digunakan untuk menyempurnakan pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan pengalaman yang dipersonalisasi.
Poin utama di sini adalah integrasi antara marketer dan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi industri pemasaran pariwisata, yang pada gilirannya akan mendukung operasional industri yang berkelanjutan.
Sekarang, mari kita eksplorasi bagaimana teknologi VR dan GIS dapat mendukung pemasaran pariwisata!
Peran Teknologi VR dan GIS dalam Pemasaran Pariwisata
1. Reservasi
Teknologi VR dan GIS memberikan pengalaman yang membenamkan (immersing) pelanggan terhadap produk yang ditawarkan seakan mereka sedang menikmati produk atau layanan wisata yang akan dibeli. Hal ini dapat membangun sikap positif dari pelanggan terhadap produk atau jasa wisata yang ditawarkan sehingga teknologi VR dan GIS dapat memperkuat keputusan pelanggan untuk melakukan reservasi atas produk atau jasa wisata yang ditawarkan
2. Informasi
Kemampuan VR dalam menyampaikan pengalaman simulasi membuka peluang bagi pemasar pariwisata untuk menawarkan pratinjau (preview) atas pengalaman atas produk atau jasa yang hendak dipesan. Sedangkan dengan adanya basis data GIS, pemasar dapat menawarkan paket perjalanan wisata yang dipersonalisasi sesuai dengan karakteristik pelanggannya yang dibantu dengan sistem remote sensing agar perjalanan wisata dapat dilaksanakan secara optimal dan bijak terhadap lingkungan.
3. Pengalaman
Dengan kemampuan teknologi VR, penyampaian pengalaman yang bersifat tak benda (intangible) di destinasi dapat ditawarkan oleh pemasar pariwisata yang mana kemampuan tersebut tidak dapat disampaikan melalui media pemasaran konvensional seperti brosur, foto, dan video. Sedangkan teknologi GIS membuka peluang bagi pemasar untuk memberikan layanan yang disesuaikan dengan lokasi pelanggan (location-based service) agar penawaran yang diberikan semakin cocok terhadap kebutuhan pelanggan.
4. Komunikasi
Seorang pemasar pariwisata dituntut untuk mampu menyampaikan pengalaman berwisata yang menyenangkan melalui produk atau jasa wisata yang ditawarkan kepada pelanggannya. Dengan menggunakan teknologi VR, tidak hanya ada peluang bagi pelanggan untuk meninjau, tetapi pemasar juga dapat meyakinkan pelanggannya akan pengalaman wisata yang akan diperoleh melalui VR tersebut. Media komunikasi pemasar pariwisata juga ditambah dengan kemudahan dalam mengomunikasikan destinasi atau lokasi layanan yang ditawarkan melalui sistem geotagging dari teknologi GIS.
Sekarang, dengan memahami peran teknologi VR dan GIS dalam pemasaran pariwisata, kita dapat melihat penerapannya di industri pariwisata dan destinasi pariwisata melalui contoh kasus berikut!
Contoh Penerapan Teknologi VR dan GIS di Destinasi Pariwisata
1. Faroe Islands - Remote Tourism
Kepulauan Faroe memanfaatkan teknologi VR yang dapat dikendalikan oleh penggunanya untuk mengelilingi Kepulauan Faroe sebagaimana penggunanya sedang bermain video game. Kampanye pemasaran tersebut dikembangkan atas urgensi pembatasan sosial pada masa pandemi Covid-19. Remote Tourism yang dikembangkan oleh Kepulauan Faroe bertujuan untuk memberikan pengalaman kunjungan wisata yang mendalam sebelum wisatawan dapat mengunjungi Kepulauan Faroe.
2. Australia - Tourism Tracer
Tourism Tracer merupakan sebuah inisiasi yang bekerja sama dengan University of Tasmania dan pemerintahan negara Australia untuk mengembangkan sistem informasi pariwisata yang meliputi pola kunjungan wisatawan, pola perjalanan wisatawan, dan perilaku wisatawan yang dikelola dengan teknologi GIS. Tourism Tracer digunakan oleh pemasar pariwisata untuk merancang rekomendasi penawaran produk dan layanan wisata berdasarkan data geospasial yang disediakan oleh Tourism Tracer.
Contoh Penerapan Teknologi VR dan GIS di Industri Pariwisata
1. Marriott Hotel
Marriott Hotel menawarkan layanan bagi tamunya yang bernama VR Postcards. Layanan tersebut menggunakan alat head-mounted display yang menampilkan tur wisata di destinasi yang mana hotel tersebut berada. Layanan ini bertujuan untuk mengajak pengunjung sekaligus memasarkan destinasi wisata untuk menikmati kegiatan wisatanya di destinasi tersebut. Marriott juga menunjukkan bahwa banyak hal-hal baru yang harus dirasakan di destinasi tempat wisatawan menginap melalui VR tersebut.
2. ArcGIS StoryMaps
ArcGIS merupakan sebuah aplikasi sistem informasi geografis yang berfungsi untuk mengolah informasi geografis ke dalam peta digital. ArcGIS meluncurkan layanan peta digital yang dapat dipersonalisasi oleh penggunanya yang bernama ArcGIS StoryMaps. Pengguna ArcGIS StoryMaps dapat mendokumentasikan perjalanan yang pernah dilakukan, menyematkan dokumentasi berupa foto dan video, serta membagikan catatan perjalanan tersebut ke pengguna lain. Aplikasi tersebut dapat memasarkan baik destinasi wisata maupun industri pariwisata secara efektif karena karakter informasi yang disajikan bersifat personal dan dapat dipahami secara intuitif oleh pengguna lain atau bahkan wisatawan.
Dengan menggunakan teknologi terkini dalam pemasaran pariwisata, kita dapat membangun industri pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama menciptakan dunia di mana pariwisata tidak hanya memberikan benefit, tetapi juga melestarikan bumi untuk generasi mendatang!
Author: Marubeni Yusuf Wyratama, Tourism Analyst Intern