Blog

  1. Home
  2. Blog
  3. Kemampuan yang Wajib Dimiliki Seorang Pengelola Destinasi Pariwisata

Kemampuan yang Wajib Dimiliki Seorang Pengelola Destinasi Pariwisata

Kemampuan yang Wajib Dimiliki Seorang Pengelola Destinasi Pariwisata

Apakah menurut kamu pariwisata hanya membicarakan tentang wisatawan, penginapan, jalan-jalan, dan pemandangan? Tidak, Wise People, pariwisata tidak hanya sebatas hal itu saja. Di belakangnya, pariwisata adalah sektor yang cukup kompleks jika dibandingkan dengan sektor lainnya.

“Ada yang tahu mengapa?”

Betul, karena pariwisata bukanlah sektor yang dapat berdiri sendiri. Pariwisata adalah bagian dari berbagai sektor di dalam sebuah destinasi, seperti transportasi, penginapan, industri kreatif, dan lain sebagainya. Maka dari itu, di dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata atau kepariwisataan disebut sebagai sektor yang “multidimensi” dan “multidisiplin”.

Jadi, di mana letak kompleksitas dari pariwisata? Jawabannya adalah dari segi pengelolaannya. Mengelola kawasan atau destinasi pariwisata perlu kemampuan dan pengetahuan yang baik serta tepat untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi destinasi pariwisata. Namun, apa saja kemampuan dan pengetahuan yang harus dimiliki?

Berikut adalah kemampuan yang wajib dimiliki seorang pengelola destinasi pariwisata. Check it out!

pemasaran_destinasi_pariwisata

1. Pemasaran

Pemasaran menjadi pengetahuan dasar dan kemampuan kreatif yang diperlukan pengelola destinasi. Tentu saja hal tersebut karena pariwisata juga memiliki konsep supply and demand. Pengelola destinasi akan berperan menjadi supplier yang mengelola destinasi dan berusaha untuk dapat menarik atau mendorong wisatawan agar datang ke destinasi.

Di dalam pemasaran sendiri, kita pasti sudah tidak asing dengan salah satu istilah, yakni brand atau branding, kan? Pariwisata sendiri juga harus membangun sebuah brand. Brand bukan hanya sebuah nama, logo, atau simbol saja. Melainkan memiliki peran sebagai payung representasi dari produk atau jasa, utamanya adalah destinasi pariwisata itu sendiri. Lalu, ada yang disebut sebagai brand equity yang terdiri dari brand loyalty, brand awareness, perceived quality, brand associations, dan asset-aset yang lain. Kira-kira itu apa maksudnya, ya?

tata_kelola_destinasi_pariwisata

2. Tata Kelola

Selanjutnya adalah tata kelola atau pengelolaan di dalam destinasi pariwisata yang mana juga memegang peran esensial di dalam destinasi. Pengelolaan destinasi adalah pendekatan professional dalam membimbing usaha-usaha atau aktivitas-aktivitas di sebuah destinasi yang telah memutuskan bahwa pariwisata akan menjadi salah satu sektor penggerak roda perekonomian. Jadi, pengelola destinasi wajib memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengoordinasi dan memimpin, nih.

Mengapa demikian? Sebagai contoh, di dalam pengelolaan destinasi terdapat manajemen pengunjung atau visitor management. Sekarang bayangkan jika destinasi Anda adalah sebuah kawasan konservasi dengan pemandangan yang sangat indah. Lalu karena hal tersebut, banyak wisatawan datang ke destinasi Anda dan datangnya pun secara massif atau besar-besaran. Apa yang akan terjadi? Nah, dapat Anda bayangkan sendiri. Di dalam manajemen pengunjung, kita akan belajar mengenai visitor flow atau aliran pengunjung yang mengatur pola pergerakan wisatawan agar teratur dan tertib dan juga ada carrying capacity yang mengelola batas tampungan maksimum sebuah destinasi. Tentu kita tidak ingin masyarakat di destinasi stress dan pusing dengan keberadaan wisatawan yang seenaknya, bukan?

Baca juga: Generasi Hashtag: Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan dan Wisata Minat Khusus

pariwisata_berkelanjutan

3. Keberlanjutan

Istilah keberlanjutan menjadi viral di dunia pariwisata belakangan ini. Kita sering menyebutnya sustainable tourism, sebuah konsep pariwisata yang bertanggung jawab akan sosial budaya, ekonomi masyarakat, dan juga lingkungan hidup di sebuah destinasi. Jadi, pariwisata tidak sekadar menikmati pemandangan saja, namun juga ikut berkontribusi.

Ketika membicarakan sustainable atau berkelanjutan, kita tidak membicarakan tentang 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan 50 tahun ke depan. Berkelanjutan berarti kita memikirkan hal ribuan tahun ke depan untuk menciptakan sebuah destinasi yang tetap eksis dan alami untuk dapat ditampilkan ke generasi selanjutnya, anak-anak dan cucu-cucu kita. Tentu untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya pengetahuan dan kemampuan seperti manajemen keberlanjutan, sosial ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan.

Demikian tiga hal utama yang perlu dipahami dan diketahui pengelola destinasi. Merasa hal di atas harus dan sangat perlu dipelajari? Nah, mari ikuti “Bootcamp Online Training” yang diusung oleh Wise Steps Consulting sebagai solusi untuk membangkitkan pengelolaan destinasi yang professional dan terarah. Bootcamp ini akan terbagi menjadi tiga seri, dimulai dari pemasaran, kemudian tata kelola, dan keberlanjutan sebagai yang terakhir.

By: Rega Aldiaz Wahyundi – Junior Analyst Wise Steps Consulting

Artikel Terkait

Menu
English »
Open chat
Halo 👋

Ada yang bisa kami bantu?