Blog

  1. Home
  2. Blog
  3. Gali Peluang Green Job di Pariwisata dalam “Ngobrolin Pariwisata Indonesia” (NGOPI) #2

Gali Peluang Green Job di Pariwisata dalam “Ngobrolin Pariwisata Indonesia” (NGOPI) #2

ngopi_2_green_job_in_tourism

Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap perkembangan pariwisata, Wise Steps Consulting bersama Podcast Bumi dan Manusia mengadakan perkumpulan pariwisata bernama NGOPI (Ngobrolin Pariwisata Indonesia) yang kedua dengan topik Green Job in Tourism: Hari Baru, Lowongan Kerja Baru pada hari Jum’at, 26 Juli 2024, di Paperhome Frontyard. Wise Steps Consulting (WSC) mengajak mahasiswa, praktisi, hingga Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk bertukar wawasan melalui dialog terbuka yang membahas prospek lapangan kerja hijau (green job) di bidang pariwisata.

Perkumpulan ini dihadiri oleh 15 peserta secara luring dan 13 peserta secara daring. Green job dilihat sebagai pekerjaan yang berkontribusi terhadap lingkungan, mengurangi dampak lingkungan, dan rendah emisi karbon. Green job di bidang pariwisata ternyata sangat dibutuhkan, terutama sustainability manager. Keterampilan ini tidak bisa diganti atau dirangkap oleh jabatan lain, karena sustainability manager harus memiliki kemampuan untuk berinovasi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan sustainability management, social economy, culture, dan environment.

Dalam kegiatan NGOPI #2, WSC memaparkan data dari Booking.com tahun 2024 yang menunjukkan bahwa 83% wisatawan di dunia sepakat bahwa perjalanan wisata yang berkelanjutan itu penting. Oleh karena itu, para pelaku industri pariwisata perlu mempersiapkan pelayanan wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memenuhi permintaan tersebut. 

Social Business Enterprise dan lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan juga memegang peran yang penting dalam mengembangkan peluang lowongan pekerjaan green job. Salah satu contoh green job yang berkembang di tingkat masyarakat adalah Ecoranger yang profesional dalam mengelola sampah plastik di destinasi wisata pantai.

Perwakilan dari Disbudpar Kota Bandung menyampaikan tentang kebutuhan akan green job, terutama bagi pelaku industri pariwisata di Kota Bandung. Menurutnya, green job sangat dibutuhkan. Ketika TPA Sarimukti tidak menerima sampah organik, Disbudpar Kota Bandung bekerja sama dengan DLHK Kota Bandung untuk mendampingi restoran, kafe, hotel, dan rumah makan dalam memilah sampah secara mandiri. Namun, banyak dari para pelaku industri pariwisata tidak mengetahui cara memilah sampah dengan benar, Seperti yang diungkapkan oleh Disbudpar Kota Bandung dalam NGOPI #2.

Dari sisi pendidikan dan kemahasiswaan, walaupun seluruh bidang bisa mengarah kepada green job selama tujuannya melestarikan lingkungan alam, sosial, dan ekonomi, penguasaan keterampilan untuk green job di pariwisata dapat memberikan nilai tambah bagi fresh graduate dalam melamar pekerjaan. Para pelajar dan mahasiswa sangat disarankan untuk mempelajari tentang Green Behavior, konsep keberlanjutan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) untuk mempersiapkan diri dan menciptakan peluang dalam green job, terutama di bidang pariwisata. 

Mahasiswa pariwisata perlu menumbuhkan green behavior di dalam proses edukasinya, karena mereka lah yang akan menciptakan permintaan akan green job pada industri pariwisata. Walaupun perkembangan green job di Indonesia masih merangkak, ini merupakan kesempatan investasi jangka panjang yang akan membuka banyak peluang kerja bagi pelajar dan mahasiswa di masa depan.

Contoh green behavior sederhana yang dibagikan oleh perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Destinasi Pariwisata (HIMA DEP) Politeknik Pariwisata NHI Bandung bahwa di lingkungan kampus, mahasiswa diwajibkan untuk membawa botol air minum sendiri untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Pihak kampus juga menyediakan stasiun pengisian air minum untuk mahasiswa. Contoh lain adalah kewajiban mahasiswa untuk menghabiskan jatah konsumsi yang diberikan dalam kegiatan studi lapangan guna mencegah produksi sampah sisa makanan. Jika mahasiswa tidak mampu menghabiskan makanannya, mereka harus menyisihkan makanan yang masih bersih untuk dibagikan ke temannya.

Kegiatan NGOPI #2 diakhiri dengan mini quiz dan foto bersama. Peserta yang mengikuti kuis diberikan voucher potongan harga senilai Rp 750.000,00 untuk GSTC Sustainable Tourism Training dari WSC. Nantikan acara NGOPI berikutnya tentunya bersama WSC!

Author: Marubeni Yusuf Wyratama, Tourism Analyst Intern

Artikel Terkait

Menu
English »
Open chat
Halo 👋

Ada yang bisa kami bantu?