Di era saat ini, di saat teknologi telah mengubah cara perusahaan/organisasi memasarkan produk dan jasanya, sehingga menjual produk atau jasa membutuhkan penggunaan banyak pilihan media secara strategis dan juga kreatif. Selain itu, memahami tiap-tiap pilihan media agar memberikan efek atau dampak positif butuh pengetahuan dan keahlian yang kuat, terutama pada pengembangan pesan yang kreatif (Blakeman, 2014). Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya pariwisata di sebuah destinasi sebagai salah satu produk jasa yang begitu kompleks juga membutuhkan komunikasi pemasaran yang efektif dan kreatif. Lantas, mengapa destinasi pariwisata butuh komunikasi pemasaran? Tentu saja untuk membangun brand, merangsang ketertarikan wisatawan, serta memotivasi wisatawan untuk datang.
Eits, sebelum masuk lebih dalam mengenai 7 media komunikasi pemasaran terintegrasi yang dibutuhkan, pahami sedikit tentang komunikasi pemasaran terintegrasi atau Integrated Marketing Communication (IMC) terlebih dahulu, Wise People! IMC bekerja secara interaktif dalam menarik individu yang spesifik dengan menggunakan pesan spesifik melalui saluran-saluran media yang spesifik. Tujuan akhirnya adalah membangun sebuah hubungan jangka panjang antara pembeli (wisatawan) dan penjual (destinasi).
Baca juga: Metaverse: Peluang atau Ancaman bagi Industri Pariwisata?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin IMC kita sukses nih, Wise People. Nah, berikut adalah faktor pendorongnya:
- Melakukan riset/penelitian
- Mengembangkan database
- Menggunakan internet dengan maksimal
- Menggunakan taktik media yang tepat
- Membangun konsumen yang loyal terhadap brand
- Menciptakan hubungan yang interaktif
- Mengembangkan brand
- Memproyeksi citra visual atau verbal secara konsisten
- Mencampur promosional dan media
- Melakukan evaluasi
Nah, apakah sampai di sini sudah sedikit tergambar mengenai IMC? Jika sudah, mari lihat 7 media komunikasi pemasaran versi online terbaik versi Wise Steps Consulting!
Web Banner
Web Banner ini adalah bagian yang tidak bergerak dalam dokumen web/blog yang berupa tulisan besar atau gambar untuk mempromosikan sesuatu, biasanya muncul dalam bentuk pop-up. Wise People kalau sering buka website, pasti akan sering melihat itu. Nah, kelebihan web banner adalah jarak dan ruang lingkupnya besar, yang mungkin akan memenuhi layar website. Selain itu, iklan dalam bentuk web banner mudah dilacak dengan tracking tools yang tersedia dan memungkinkan kita dalam mengontrol target nih tentunya.
Namun, kita perlu mempertimbangkan juga nih, Wise People, karena web banner dapat juga dikatakan mengganggu bagi customer dan saat ini telah banyak berkembang ad blockers yang membantu customer menghindar dari melihat iklan-iklan yang ditampilkan. Jadi, campaign kita di sana kurang terlihat deh, Wise People.
Email Ads
Perlu diketahui bahwa email ads bukanlah kategori spam atau pesan formal/informal dari individu atau perusahaan tertentu seperti yang mungkin Wise People alami yaa. Email ads ada diantara keduanya nih, dan bila dimanfaatkan dengan benar, maka dapat membantu dalam membangun relasi yang baik dengan customer serta menyediakan informasi mengenai produk kita.
Kelebihan email ads adalah target yang dituju kemungkinan besar akan membeli produk atau jasa. Nah kenapa demikian? Karena email ads juga bisa dipersonalisasi yang akan membantu meningkatkan respon positif. Tapi, perlu diperhatikan bahwa orang-orang tertentu tidak menyukai promosi di email dan mereka berusaha menghapusnya sebelum dibaca. Apa kalian salah satunya, Wise People? Haha. Lalu, dalam membangun iklan jenis ini sangat membutuhkan seorang copywriter, dan tentu saja terdapat biaya yang mahal tergantung pada target pasar, kualitas dan ukuran iklan. Ada harga, ada kualitas.
Baca juga: Peran Big Data Dalam Industri Pariwisata di Era Post Pandemi
Google Ads
Google Ads adalah program periklanan online Google yang memiliki kekuatan dalam menjangkau pasar yang luas baik secara global maupun lokal, dan mampu secara langsung ditunjukkan melalui keywords atau kata kunci. Nah, Wise People pasti paham banget bukan, sewaktu googling tentang sesuatu pasti ada yang muncul langsung paling atas dengan kata “Ads”.
Namun tentu saja akan ada informasi tulisan “Ads”di mesin pencari Google ini lah yang akan menimbulkan keraguan customer karena menganggapnya sebagai iklan, namun tetap saja ini layak untuk dicoba, Wise People. Di samping itu, perlunya budget tambahan jika ingin menggunakan Pay-Per-Click (PPC) dan diharuskan memperbarui konten secara konstan. Kembali lagi, ada harga, ada kualitas.
Sosial Media
Siapa sih yang tidak menggunakan sosial media saat ini? Walaupun ada, apakah yakin mereka adalah target market kita? Nah, Wise People, tentu kita semua sudah memahami dengan baik mengenai sosial media sebagai media untuk bersosialisasi satu sama lain secara daring yang memungkinkan dilakukannya interaksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kelebihan yang dimiliki sosial media dalam mengkomunikasikan pemasaran adalah operasional yang mudah, murah atau gratis, akses yang luas dan fleksibel. Mereka para ahli sosial media akan menyebutnya sebagai “pemasaran organik” jika tidak ingin membayar apapun untuk campaign di sosial media.
Namun sosial media juga memiliki batasan lho, Wise People, seperti di mana calon customer tidak dapat melihat kondisi atau merasakan destinasi secara langsung sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan. Hal ini cukup sejalan nih, Wise People, apalagi di industri pariwisata itu salah satu sifat produknya adalah intangible! Eits, ada yang masih ingat dengan sifat dari produk wisata? Haha. Kemudian review positif dan negatif dapat terlihat dengan jelas di sosial media, benar-benar harus menjaga citra dengan baik, serta konten yang dihasilkan pun harus menarik agar dilihat. Maklum, persaingan di sosial media sangat ketat, Wise People.
Blogs
Blog atau website yang menyimpan log atau catatan ini sudah tidak asing bukan di telinga Wise People? Seringkali kita googling mencari informasi, pasti kita akan mendapati sebuah blog sebagai dasar bahan bacaan. Nah, blog di sini memiliki kelebihan berupa kemampuan dalam menargetkan customer yang potensial, gratis atau murah, jangkauannya luas, dan kesuksesan promosi dapat diukur dengan website traffic, dan blog di era sekarang banyak memiliki tulisan yang difokuskan pada informasi. Jadi, perlu menjadi perhatian nih, terutama ketika menjual jasa pariwisata, kita tidak boleh hanya menjual secara hard selling, namun juga secara soft selling melalui informasi. Eh, Wise People sudah tau apa yang dimaksud dengan hard dan soft selling belum? Haha.
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan adalah mirip dengan sosial media, blog tidak mampu menampilkan kondisi produk secara aktual dan review positif maupun negatif dapat terlihat. Jadi, harus benar-benar wise dalam menyusun blog, seperti tulisan ini, Wise People. Di samping itu, ada ancaman juga nih yang kebetulan lagi tren-trennya sekarang, seperti dari hacker, virus, maupun spyware juga penting sehingga harus meningkatkan keamanan yang lebih baik.
Online Community
Kalau ini cukup sering ditemui di Facebook Group, Wise People. Sekumpulan orang yang memang dasarnya sangat menyukai satu produk. Nah, pengembangan komunitas secara daring mampu secara baik meningkatkan brand-loyal dari sebuah destinasi, dan juga dapat mempermudah dalam transfer informasi dan referensi. Jadi ketika memiliki komunitas daring seperti ini, menjaga ekspektasi mereka itu hal yang penting banget, Wise People. Secara kelebihan mereka juga menguntungkan kita dalam promosi gratis melalui Word of Mouth tentunya.
Namun, tentu saja dari kelebihan itu, ada ancaman yang perlu dihindari dengan baik. Komunitas daring memiliki ancaman berupa cyber bullying dan bisa saja membawa masalah karena perbedaan opini antar individu di komunitas. Lalu, karena mereka sangat loyal dengan produk, maka ketika kita menghasilkan produk yang kurang, maka kekecewaan mereka akan menjadi bumerang untuk kita. Apalagi ketika mereka aktif di internet. Well, the power of the netizen.
Nah, demikian 7 media komunikasi pemasaran online yang cocok untuk digunakan destinasi pariwisata Anda, Wise People. Bagaimana menurut Wise People tentang hal itu? Atau penasaran lebih jauh tentang IMC dalam hal teknis? Nah, Wise People bisa ikut program Destination Marketing Series Batch 2: Integrated Marketing Communication yang akan dilaksanakan Bulan November nanti!
Author: Rega Aldiaz Wahyundi – Junior Analyst Wise Steps Consulting